Rawat Ayah dan Neneknya, Bocah Kelas 5 SD ini Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga
Bukan menghabiskan waktu dengan belajar dan bermain, setiap hari, Aan Nur Pratama mengisi harinya dengan sekolah, merawat ayah dan nenek, serta bekerja di pabrik batu bata.
Ya, inilah kenyataan pahit yang sedang dihadapi oleh bocah kelas 5 SD Negeri Wanio, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, setelah sang ayah Bahri yang menjadi satu-satunya harapan mengalami lumpuh akibat kecelakaan kerja.
“Saya sudah enam tahun menderita lumpuh akibat kecelakaan kerja. Saat itu saya tertimpa batu bata, dan divonis patah tulang belakang. Beruntung Aan bisa merawat saya dan neneknya yang sekarang sudah pikun,” kata Bahri di rumahnya Desa Bapanggi, Kecamatan Panca Lautang.
Sejak saat itulah, aktivitas sehari-hari Aan mulai berubah. Dari yang awalnya hanya sekolah dan menjaga sang nenek, kini juga harus merangkap bekerja sebagai pengrajin batu bata demi bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Dari pekerjaannya, melansir today.line.me, Aan mendapat upah sebesar Rp 30 ribu setelah setengah hari menjemur batu bata sebanyak 7.000 hingga 10.000.
Saat ditanya mengenai aktivitas yang dijalaninya, jawaban yang keluar dari mulut bocah polos itu pun membuat haru.
“Capek. Namun untuk biaya sekolah dan kebutuhan keluarga, sakit dan peluh terbiasa.”
“Saya juga akan menabung demi mengejar cita-cita menjadi tentara dan polisi,” ucapnya sambil menyeka keringat yang bercucuran.
Sumber : palingseru.com
“Saya sudah enam tahun menderita lumpuh akibat kecelakaan kerja. Saat itu saya tertimpa batu bata, dan divonis patah tulang belakang. Beruntung Aan bisa merawat saya dan neneknya yang sekarang sudah pikun,” kata Bahri di rumahnya Desa Bapanggi, Kecamatan Panca Lautang.
Sejak saat itulah, aktivitas sehari-hari Aan mulai berubah. Dari yang awalnya hanya sekolah dan menjaga sang nenek, kini juga harus merangkap bekerja sebagai pengrajin batu bata demi bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Dari pekerjaannya, melansir today.line.me, Aan mendapat upah sebesar Rp 30 ribu setelah setengah hari menjemur batu bata sebanyak 7.000 hingga 10.000.
“Capek. Namun untuk biaya sekolah dan kebutuhan keluarga, sakit dan peluh terbiasa.”
“Saya juga akan menabung demi mengejar cita-cita menjadi tentara dan polisi,” ucapnya sambil menyeka keringat yang bercucuran.
Sumber : palingseru.com
0 Response to "Rawat Ayah dan Neneknya, Bocah Kelas 5 SD ini Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga"
Post a Comment