Anak Yang Terbiasa “Kerja” Di Rumah Lebih Sukses Dimasa Depannya
Orang tua jaman sekarang, bisa jadi tidak sesusah jaman orang tua mereka dulu dalam membesarkan anak. Kesejahteraan (secara umum ya, kebanyakan) sudah meningkat. Bisa dibilang, hari gini, dari tukang becak, bedinde, petani sampai pemulung, siapa yang tidak punya handphone dan TV di rumahnya?
Pekerja bangunan aja motornya bagus2 (logikanya kan, kalau bisa beli itu semua mestinya makan juga sudah kenyang kan ya? Anak2nya juga pada sekolah kan ya?). Para ibu juga dan anak2nya sudah pada pintar2, sekolahnya tinggi2.
Tapi justru, tantangan bagi orang tua jaman sekarang dalam mendidik anak agar punya akhlak dan moral yang baik, jauh lebih besar seiring dengan berkembangnya teknologi.
Mengajak anak membantu melakukan pekerjaan rumah memang tak selalu mudah. Apalagi jika hal itu sampai mengganggu aktivitas mainnya.
Namun, sebagai orangtua kita harus mengajari anak-anak melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mengangkat jemuran, atau menyapu lantai.
Efek positifnya akan dirasakan anak saat mereka dewasa. Bukan hanya lebih mandiri, anak yang terbiasa “kerja” di rumah cenderung akan lebih sukses.
Seperti yang dikutip dari kompas.com “Dengan melakukan pekerjaan rumah, mereka akan menyadari pentingnya bekerja untuk menjadi bagian dari kehidupan,” kata penulis buku How to Raise an Adult, Julie Lythcott-Haims.
Dia juga melakukan penelitian jangka panjang tentang pola asuh mengajak anak melakukan pekerjaan rumah.
“Jika anak tidak mencuci piring, itu berarti ada orang lain yang mengerjakannya. Ia bukan saja terbebas dari pekerjaan, tapi belajar memahami pekerjaan harus diselesaikan dan setiap orang bisa berkontribusi,” katanya.
Menurut Julie, anak-anak yang terbiasa membantu pekerjaan rumah akan tumbuh menjadi karyawan yang lebih baik, punya kemampuan bekerja sama dengan koleganya, serta lebih empati kepada orang lain, dan bisa bekerja secara mandiri.
Pekerja bangunan aja motornya bagus2 (logikanya kan, kalau bisa beli itu semua mestinya makan juga sudah kenyang kan ya? Anak2nya juga pada sekolah kan ya?). Para ibu juga dan anak2nya sudah pada pintar2, sekolahnya tinggi2.
Tapi justru, tantangan bagi orang tua jaman sekarang dalam mendidik anak agar punya akhlak dan moral yang baik, jauh lebih besar seiring dengan berkembangnya teknologi.
Mengajak anak membantu melakukan pekerjaan rumah memang tak selalu mudah. Apalagi jika hal itu sampai mengganggu aktivitas mainnya.
Namun, sebagai orangtua kita harus mengajari anak-anak melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mengangkat jemuran, atau menyapu lantai.
Efek positifnya akan dirasakan anak saat mereka dewasa. Bukan hanya lebih mandiri, anak yang terbiasa “kerja” di rumah cenderung akan lebih sukses.
Seperti yang dikutip dari kompas.com “Dengan melakukan pekerjaan rumah, mereka akan menyadari pentingnya bekerja untuk menjadi bagian dari kehidupan,” kata penulis buku How to Raise an Adult, Julie Lythcott-Haims.
Dia juga melakukan penelitian jangka panjang tentang pola asuh mengajak anak melakukan pekerjaan rumah.
“Jika anak tidak mencuci piring, itu berarti ada orang lain yang mengerjakannya. Ia bukan saja terbebas dari pekerjaan, tapi belajar memahami pekerjaan harus diselesaikan dan setiap orang bisa berkontribusi,” katanya.
Menurut Julie, anak-anak yang terbiasa membantu pekerjaan rumah akan tumbuh menjadi karyawan yang lebih baik, punya kemampuan bekerja sama dengan koleganya, serta lebih empati kepada orang lain, dan bisa bekerja secara mandiri.
0 Response to "Anak Yang Terbiasa “Kerja” Di Rumah Lebih Sukses Dimasa Depannya"
Post a Comment