Sampaikan pada para Ayah! Jangan dianggap Sepele Ini dia Bahayanya Rokok bagi Kesehatan Bayi dan Balita!
Seorang ayah yang merokok berpotensi menyebabkan anak-anaknya terserang penyakit Pneunomia atau infeksi paru.
Dokter spesialis respirasi anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, SpA (K) mengungkapkan, kerap ditemui kasus anak terserang pneumonia dan ternyata sang ayah sering merokok di rumah.
"Meskipun merokok di luar rumah, tapi setelah itu masuk ke dalam rumah, bajunya kan masih bau rokok. Lalu, bayi digendong. Zat sisa-sisa rokok di baju itu bisa merusak," ujar Cissy dalam diskusi Peringatan Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Cissy menjelaskan, paparan zat beracun dari rokok yang terhirup anak secara tak sengaja akan merusak keseimbangan daya tahan di pernapasan.
Mulanya, zat berbahaya dari rokok itu merusak silia atau rambut halus yang berfungsi menyaring benda asing masuk ke tubuh.
Jika sering terpapar asap rokok, fungsi silia tersebut bisa terganggu. "Silia itu seperti sapu. Ketika rusak, sudah enggak berfungsi, jadi benda asing masuk, membuat dahak mengumpul, anak jadi batuk," jelas Cissy.
Bakteri penyebab pneumonia akhirnya juga akan mudah menginfeksi anak. Anak-anak, khususnya di bawah usia lima tahun belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik seperti orang dewasa.
Selain karena paparan asap rokok, anak juga lebih berisiko pneumonia jika tidak mendapat ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, kurang gizi, paparan polusi udara, hingga tidak imunisasi.
Pneumonia sampai saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita. Berdasarkan data UNICEF, ada 5,9 juta anak di bawah usia lima tahun yang meninggal dunia tahun 2015. Dari jumlah tersebut, 15 persen atau 920.136 anak meninggal karena pneumonia. Dengan kata lain, ada lebih dari 2.500 balita per hari yang meninggal karena pneumonia.
Dokter spesialis respirasi anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, SpA (K) mengungkapkan, kerap ditemui kasus anak terserang pneumonia dan ternyata sang ayah sering merokok di rumah.
"Meskipun merokok di luar rumah, tapi setelah itu masuk ke dalam rumah, bajunya kan masih bau rokok. Lalu, bayi digendong. Zat sisa-sisa rokok di baju itu bisa merusak," ujar Cissy dalam diskusi Peringatan Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Cissy menjelaskan, paparan zat beracun dari rokok yang terhirup anak secara tak sengaja akan merusak keseimbangan daya tahan di pernapasan.
Mulanya, zat berbahaya dari rokok itu merusak silia atau rambut halus yang berfungsi menyaring benda asing masuk ke tubuh.
Jika sering terpapar asap rokok, fungsi silia tersebut bisa terganggu. "Silia itu seperti sapu. Ketika rusak, sudah enggak berfungsi, jadi benda asing masuk, membuat dahak mengumpul, anak jadi batuk," jelas Cissy.
Bakteri penyebab pneumonia akhirnya juga akan mudah menginfeksi anak. Anak-anak, khususnya di bawah usia lima tahun belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik seperti orang dewasa.
Selain karena paparan asap rokok, anak juga lebih berisiko pneumonia jika tidak mendapat ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, kurang gizi, paparan polusi udara, hingga tidak imunisasi.
Pneumonia sampai saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita. Berdasarkan data UNICEF, ada 5,9 juta anak di bawah usia lima tahun yang meninggal dunia tahun 2015. Dari jumlah tersebut, 15 persen atau 920.136 anak meninggal karena pneumonia. Dengan kata lain, ada lebih dari 2.500 balita per hari yang meninggal karena pneumonia.
0 Response to " Sampaikan pada para Ayah! Jangan dianggap Sepele Ini dia Bahayanya Rokok bagi Kesehatan Bayi dan Balita! "
Post a Comment